Sabtu, 24 Agustus 2013

HIDUP ADALAH SEBUAH KESEMPATAN


Saat ini,manusia yang hanya sebagai makhluk ciptaan-Nya dan takkan pernah lebih dari itu, mereka tak lagi menyadari apa itu hakikat hidup. Yang seharusnya mereka pergunakan dengan sebaik mungkin, banyak manusia yang memiliki umur panjang namun mereka terlena sehingga menghamburkan hidup yang sesaat ini. Mereka masih merasa kurang dengan apa yang di takdirkan oleh Sang Khaliq. Betapa tidak?  Manusia tak mensyukuri segala yang telah ada di hadapannya, mereka hanya bisa mengeluh, tak pernah merasa puas dan sangat tinggi hati.

Hidup tak lebih dari hanya sebuah potongan kecil dari bagian hidup keabadian, hanyalah sekali dan memiliki nilai yang sangat tinggi di hadapan-Nya, saat  hidup itu bermuara pada titik penghujung yang di ridhoi-Nya. Banyak hal di dalam hidup ini yang membuat seseorang celaka, sehingga terjerumus ke dalam lubang hitam dunia, yang tak tau arah jalan yang mustaqim (lurus). Setelah terjerumus, manusia takkan pernah sadar dengan jalan yang mereka tempuh, bahkan mereka merasa nyaman dengan jalan yang ditempuh saat ini, padahal mereka tertipu dengan kepalsuan dunia.

Dunia merupakan perhiasan dan permainan yang melenakan bagi manusia, mereka takkan mampu untuk menghindari hasutan buaian indahnya. Kelamnya dunia ini timbul karena manusia yang seakan-akan takkan pernah menyerah menjadi budak kerakusan hasrat dan nafsu semata. Manusia telah hancur dan telah jauh dari tatanan sebuah kebenaran yang Haqiqi, yang di tetapkan Sang Khaliq, meskipun mereka tunduk namun ketundukannya hanyalah semu, yang mampu berubah setiap saat.

Manusia, hamba yang di ciptakan hanyalah untuk menyembah dan hanya untuk pengabdian semata, sebagaimana ayat di dalam alqur’an mengatakan :”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanyalah untuk Beribadah kepada-Ku”(Adzariyat:56). Namun mereka tak lagi memperdulikan PERINTAH itu, mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan dengan kesibukannya mereka terbuai, terlena dan terhempas oleh moral yang menyimpang dari kemanusian. Mereka merampas hak sesamanya, memperkosa wanita yang lugu yang tak bersalah demi panggilan birahinya, merubah segala ketentuan-ketentuan moral baik yang telah di syariatkan, menelanjangi segala aurat yang tertutupi dan banyak lagi kejahatan-kejahatan manusia yang tak manusiawi...nauzubillahi tsumma nauzubillah.

Mengutip kata-kata Syeikhul Allamah Hassan Albanna, mengatakan :”man ‘arofa haqiqatal waqti,fa adrokal hayah,falwaqtu huwal hayah”. Yang artinya “barang siapa yang mengetahui makna hakikat sebuah waktu/sebuah kesempatan,maka ia telah mengetahui makna Kehidupan,karena waktu adalah kehidupan”, begitulah beliau mengartikan sebuah waktu di dalam kehidupan ini,ia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang hanya sekali dalam hidup nyata ini.

“Sebaik-baik kalian adalah yang menggunakan waktu dengan cara yang baik, dan mengisinya dengan segala yang bermanfaat juga”, inilah prinsip yang tertanam di dalam diri para Ulama terdahulu, sehingga kita bisa melihat saat ini banyak karya dan disiplin ilmu yang dapat kita teladani. Seperti Imam Algazali contohnya, begitu banyak buku dan karya yang beliau telurkan,hingga saat ini banyak ilmuwan-ilmuwan, tokoh-tokoh barat, timur bahkan di negri kita tercinta masih mengkaji dan merujuk kepada karya-karya beliau. Al imam Al-Gazali juga pernah bertutur: “sesuatu yang paling jauh dari kita dan takkan pernah kembali yaitu sebuah waktu atau kesempatan yang telah terlewati”.

Jadi seyogyanyalah mulai saat ini kita mulai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, mengisinya dengan ibadah, belajar dan ikhlas mendermakan segala apa yang kita miliki, sehingga kita mencapai tujuan yang tertinggi di dunia dan akhirat nanti yaitu Ridho ilahi Rabbi.

Wallahu a’ala wa a’alam bishawab.
                                                                                                                             Cairo, 24 Agustus 2013

0 komentar:

Posting Komentar